Sering kita mendengar tentang Manajemen Aset, tetapi apa definisi dari manajemen aset tersebut? Berikut adalah video tentang manajemen aset yang saya ambil dari Youtube karya
Manajemen Aset
1. Definisi Manajemen menurut Para Ahli
Menurut (Marwansyah, 2009:1), "Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan atas upaya-upaya para anggota organisasi dan atas penggunaaan semua sumber daya organisasi yang tersedia untuk mencapai tujuan organisasi. Proses pencapaian tujuan organisasi melalui pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan."
Adapun pendapat lain dari definisi manajemen, yaitu:
Menurut Mescon (dalam Sugiama,14:2010), terdapat proses manajemen yang mencakup empat fungsi dasar yakni: 1) Planning, 2) Organizing, 3) Leading, dan 4) Controlling. Keempat fungsi dasar tersebut dimaksudnya untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya antara tanah, tenaga kerja, modal dan informasi secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut G.R. Terry (dalam Sugiama, 2010) ''management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling, utilizing in each both acience and art, and followed in order to accomplish predetermined objective.''
Definisi tersebut merupakan pendapat dari beberapa ahli mengenai Manajemen dapat dilihat bahwa terdapat kesamaan dalam mendefinisikan manajemen, yaitu suatu proses dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.
Selanjutnya merupakan definisi dari Aset.
2. Definisi Aset menurut Para Ahli
Kata Aset berasal dari istilah asset (bahasa inggris) yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah “kekayaan”
Aset berdasarkan perspektif ekonomi diartikan sebagai berikut:
Aset adalah segala sesuatu yang memiliki nilai ekonomi yang dapat dimiliki baik oleh individu, perusahaan, maupun dimiliki pemerintah yang dapat dinilai secara finansial. (Sugiama, 2013:15)
Menurut Dr. A. Gima Sugiama (Sugiama, 2013:15) Aset menurut sudut pandang ekonomi adalah barang (thing) atau sesuatu barang (anything) dimiliki oleh seseorang, sebuah organisasi baik swasta maupun pemerintah yang memiliki:
1. nilai ekonomi (economic value)
2. nilai komersial (commercial value)
3. nilai tukar (exchange value).
Setelah mengetahui definisi dari masing-masing kata, berikut adalah pengetian Manajemen Aset Menurut beberapa Ahli, yaitu:
3. Definisi Manajemen Aset menurut Para Ahli
Menurut Dr. A. Gima Sugiama (Sugiama, 2013:15) Aset menurut sudut pandang ekonomi adalah barang (thing) atau sesuatu barang (anything) dimiliki oleh seseorang, sebuah organisasi baik swasta maupun pemerintah yang memiliki:
1. nilai ekonomi (economic value)
2. nilai komersial (commercial value)
3. nilai tukar (exchange value).
Setelah mengetahui definisi dari masing-masing kata, berikut adalah pengetian Manajemen Aset Menurut beberapa Ahli, yaitu:
3. Definisi Manajemen Aset menurut Para Ahli
Menurut Dr. A. Gima Sugiama (Sugiama, 2013:15), Manajemen Aset adalah ilmu dan seni untuk memandu pengelolaan kekayaan yang mencakup proses merencanakan kebutuhan aset, mendapatkan, menginventarisasi, melakukan legal audit, menilai, mengoperasikan, memelihara, membaharukan atau menghapuskan hingga mengalihkan aset secara efektif dan efisien.
Efektif adalah pencapaian hasil yang sesuai dengan tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya.
Efisien adalah Memakai atau menggunakan sumber daya serendah mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Efisien adalah Memakai atau menggunakan sumber daya serendah mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Menurut Hastings (2010), manajemen aset adalah serangkaian kegiatan yang terkait dengan (1) mengidentifikasi apa saja yang dibutuhkan aset, (2) mengidentifikasi kebutuhan dana, (3) memperoleh aset, (4) menyediakan sistem dukungan logistik dan pemeliharaan untuk aset, (5) menghapus atau memperbaharui aset sehingga secara efektif dan efisien dapat memenuhi tujuan.
Adapun pendapat lain dari para ahli di bawah ini:
Menurut Siregar (2004), “Manajemen Aset merupakan salah satu profesi atau keahlian yang belum sepenuhnya berkembang dan populer di lingkungan pemerintahan maupun di satuan kerja atau instansi”.
Menurut Brinkman (1999), Asset management is a process to manage demand and guide acquisition, use and disposal of assets to make the most of their service delivery potential, and manage risks and costs over their entire life.
TUJUAN MANAJEMEN ASET
Menurut Sugiama (2013), secara umum tujuan manajemen aset adalah untuk pengambilan keputusan yang tepat agar aset yang dikelola berfungsi secara efektif, efisien dan bernilai tinggi.
Tujuan inti manajemen aset adalah agar mampu :
1. Meminimisasi biaya selama umur aset bersangkutan (to minimise the whole life cost of assets),
2. Dapat menghasilkan laba yang maksimum (profit maximum), dan
3. Dapat mencapai penggunaan serta pemanfaatan aset secara optimum (optimizing the utilization of assets).
Siklus Alur Aset
Berikut ini merupakan siklus alur aset menurut (Sugiama, 2013):
Dr. A. Gima Sugiama (Sugiama, 2013) mengatakan bahwa aset-aset yang dikelola melalui alur sebagai berikut:
1. Perencanaan kebutuhan aset
2. Pengadaan aset
3. Inventarisasi aset
4. Legal audit aset
5. Penilaian aset
6. Pengoperasian dan pemeliharaan aset
7. Pembaharuan/rejuvenasi aset
8. Penghapusan aset
9. Pengalihan melalui penjualan, penghibahan, penyertaan modal, atau pemusnahan aset
Defini dari setiap tahap adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan kebutuhan aset adalah serangkaian kegiatan merencanakan suatu rencana strategi yang dibuat oleh suatu organisasi. (Sugiama, 2013)
2. Pengadaan aset adalah kegiatan untuk memperoleh atau mendapatkan aset/barang maupun jasa baik yang dilaksanakan sendiri secara langsung oleh pihak internal, maupun oleh pihak luar sebagai mitra atau penyedia/pemasok aset bersangkutan. (Sugiama, 2013)
Contoh dari pengadaan aset:
3. Inventarisasi aset adalah serangkaian kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, pelaporan hasil pendataan aset, dan mendokumentasikannya baik aset berwujud maupun aset tidak berwujud pada suatu waktu tertentu. (Sugiama, 2013)
4. Legal audit aset adalah pemeriksaan (audit) untuk mendapat gambaran jelas dan menyeluruh terutama mengenai status kepemilikan, sistem dan prosedur penguasaan (penggunaan dan pemanfaatan), pengalihan aset, mengidentifikasi kemungkinan terjadinya berbagai permasalahan hukum, serta mencari solusi atas masalah hukum tersebut. (Sugiama, 2013)
5. Penilaian aset adalah serangkaian kegiatan menilai kekayaan aset yang dimiliki sehingga dapat diketahui nilai kekayaan aset sebelum aset tersebut dimusnahkan. (Sugiama, 2013)
6. Pengoperasian dan pemeliharaan aset adalah serangkaian kegiatan menggunakan/memanfaatkan aset dalam tugas atau pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi, sedangkan Pemeliharan aset adalah kegiatan memperbaiki seluruh aset agar berfungsi seperti semula. (Sugiama, 2013)
7. Rejuvenasi / pembaharuan aset adalah serangkaian kegiatan mengganti aset atau memperbaiki suku cadang agar aset dapat dioperasikan sesuai dengan harapan. (Sugiama, 2013)
Contoh dari pembaharuan aset:
8. Penghapusan aset adalah serangkaian kegiatan untuk memusnahkan atau mengalihkan aset. (Sugiama, 2013)
9. Pemusnahan aset adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan apabila aset tidak dapat diperbaiki untuk digunakan kembali. (Sugiama, 2013)
Contoh dari pemusnahan aset:
10. Pengalihan aset adalah serangkaian kegiatan memindahkan hak, wewenang, dan tanggung jawab atas aset melalui menjual, menyertakan dalam modal, atau menghibahkan aset. (Sugiama, 2013)
Adapun siklus aset lainnya, yaitu:
Total life cycle asset management dari John D. Campbell, Andrew K.S. Jardine, Joel McGlynn seperti berikut:
Campbell, J. D , Jardine, McGlynn, Asset Management Excellence, 2011.
Sumber : http://www.scielo.org.za/img/revistas/jsaimm/v113n3/17f06.jpg
Jalan tersebut merupakan salah satu aset pemerintah yang dibangun untuk kepentingan masyarakat, mari sekarang kita jelaskan lebih jauh tentang jenis-jenis aset, sebagai berikut:
Jenis-Jenis Aset
Aset sebagaimana yang kita ketahui dari penjelasan sebelumnya adalah kekayaan dan aset di klasifikasikan menjadi beberapa bagian. Aset dibagi dua, yaitu menurut bentuk dan tujuan penggunaannya.
Aset Menurut Bentuknya :
1. Aset Berwujud (Tangible Assets)
Aset berwujud (tangible assets) adalah kekayaan yang dapat dimanifestasikaan secara fisik dengan menggunakan panca indera. (Sugiama, 2013).
Contoh aset berwujud antara lain berupa:
a. Tanah atau lahan
b. Bangunan
c. Infrastruktur misal jalan raya, jembatan, irigasi, waduk
d. Peralatan dan perlengkapan pabrik atau plant and machinery
e. Peralatan dan perlengkapan kantor misal meubel atau furniture
f. Persediaan barang
g. Sumberdaya alam seperti bahan tambang, hutan/tanaman, air dan sumberdaya alam lainnya.
Berikut adalah ilustrasi yang disertai contoh gambar dari aset berwujud, yaitu:
Gambar disebelah kanan adalah salah satu contoh Aset Berwujud, gambar tersebut merupakan Jalan Raya Puncak, Bogor. Jalan tersebut termasuk dalam aset berwujud karena dapat dilihat oleh panca indera dan mempunyai wujud secara fisik.
Gambar disebelah kiri merupakan contoh dari Aset Berwujud. Gambar tersebut merupakan bangunan rumah yang terletak di Kota Bunga, Cipanas Kab. Cianjur.
Gambar sebelah kanan adalah contoh gambar Aset Berwujud, yaitu sebuah mobil yang merupakan Mobil Mitsubishi Pajero yang termasuk kedalam aset berwujud.
Gambar disebelah kiri merupakan contoh Aset Berwujud, Gambar tersebut merupakan Bumi Perkemahan Mandala Kitri yang terletak di Cibodas, Kabupaten Cianjur.
2. Aset Tidak Berwujud (Intangible Assets)
Aset tidak berwujud (intangible assets) adalah kekayaan yang manifestasinya tidak berwujud secara fisik yakni tidak dapat disentuh, dilihat, atau tidak bisa diukur secara fisik, namun dapat diidentifikasi sebagai kekayaan secara terpisah, dan kekayaan ini memberikan manfaat serta memiliki nilai tertentu secara ekonomi sebagai hasil dari proses usaha atau melalui waktu. (Sugiama,2013) Aset ini anatara lain berupa:
a. Hak paten misal untuk sebuah formulasi produk
b. Hak cipta atau copyright atas sebuah karya
c. Nama baik sebuah organisasi/perusahaan atau. Goodwill
d. Hak merek dagang
e. Hak atas usaha waralaba atau franchise
Secara lebih spesifik, intangible assets dapat dikelompokkan ke dalam dua bentuk utama yakni:
a. Aset tidak berwujud hukum atau aset generik intelektual adalah kekayaan yang menghasilkan hak milik secara hukum dan dapat dipertahankan dalam pengadilan hukum atas kepemilikannya.
Misalnya:
1. Hak cipta
2. Paten
3. Merek dagang
4. Hak atas rahasia dagang seperti daftar nama pelanggan.
b. Aset tidak berwujud kompetitif adalah kekayaan yang dihasilkan dari rangkaian aktivitas misal hasil dari akibat kegiatan kolaborasi dan kegiatan kolaborasi beberapa pihak secara struktural.
Menurut Christian F GUSWAI menyatakan bahwa Intangible aset memiliki nilai tetapi nilainya lebih sulit diukur karena sifat tak berwujudnya itu. (Guswai, 2007:22)
Berikut adalah ilustrasi dari contoh aset tidak berwujud, yaitu :
Gambar sebelah kiri merupakan salah satu contoh dari Aset Tidak berwujud, yaitu Lebel yang berada dalam kotak minuman tersebut Yogurt Drink Heavenly Blush. Lebel Yogurt Drink Heavenly Blush merupakan aset tidak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan Heavenly Blush dari Jepang.
Contoh lain dari aset tidak berwujud yaitu :
Gambar sebelah kanan merupakan salah satu contoh dari Aset Tidak berwujud, yaitu Lebel yang tertera "BANGO" tersebut merupakan aset tidak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan PT. Anugrah Setia Lestari untuk PT. Unilever Indonesia Tbk.
Gambar sebelah kiri merupakan salah satu contoh dari Aset Tidak berwujud, yaitu Lebel yang tertera "NOKIA" tersebut merupakan aset tidak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan Nokia Corporation berasal dari Finlandia.
Aset Menurut Tujuan Penggunaannya :
1. Aset untuk Tujuan Komersial
Aset untuk tujuan komersial yaitu aset yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Contohnya yaitu :
Gambar di sebelah kiri merupakan salah satu aset tujuan komersial. Tempat wisata Kota Bunga yang terletak di Cipanas Kab. Cianjur merupakan aset yang di dirikan oleh perorangan untuk mendapatkan keuntungan bisnis.
Gambar di sebelah kanan merupakan salah satu aset tujuan komersial. Tempat makan Java Fried Chicken terletak di Cianjur merupakan aset yang di dirikan oleh perorangan untuk mendapatkan keuntungan bisnis dari penjualan yang dilakukan.
Gambar di sebelah kiri merupakan salah satu aset tujuan komersial. Nama dari tersebut adalah Wisata Tirta Jangari Cianjur. Tempat tersebut memang dipergunakan sebagai tempat wisata yang difokuskan untuk mendapatkan keuntungan.
Gambar di sebelah kanan merupakan salah satu aset tujuan komersial. Nama dari tersebut adalah HYPERMART Cianjur. Tempat tersebut memang dipergunakan sebagai tempat berbelanja yang difokuskan untuk mendapatkan keuntungan.
2. Aset untuk Tujuan Non-Komersial
Aset untuk tujuan non-komersial yaitu aset yang tidak memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan. Contohnya yaitu :
Gambar disebelah kiri merupakan salah satu Aset Tujuan non-Komersial. Jalan tersebut merupakan jalan raya yang terletak di Bandung, tepatnya Jalan Pajajaran. Jalan tersebut dibuat untuk masyarakat umum.
Gambar sebelah kanan merupakan salah satu aset tujuan non komersial. Bangunan yang diperuntukan untuk pendidikan yang terletak di Politeknik Negeri Bandung yang bernama Gedung Jurusan Administrasi Niaga.
Gambar di sebelah kiri merupakan salah satu aset tujuan non komersial. Bangunan tersebut terletak di Cianjur dan dibangun untuk pendidikan yang bernama SMP Negeri 4 Cianjur.
Gambar di sebelah kanan merupakan salah satu aset tujuan non komersial. Taman Prawatasari adalah tempat yang dibuat oleh pemerintah Cianjur untuk masyarakat berolahraga dan setiap 17 Agustus dipergunakan untuk Upacara Kemerdekaan.
Gambar di sebelah kiri merupakan salah satu aset tujuan non komersial. Tempat tersebut adalah Mesjid Agung Cianjur yang terletak di pusat kota Cianjur tepatnya di Jalan Siti Jenab 14, Pamoyanan Cianjur.
TUJUAN MANAJEMEN ASET
Menurut Sugiama (2013), secara umum tujuan manajemen aset adalah untuk pengambilan keputusan yang tepat agar aset yang dikelola berfungsi secara efektif, efisien dan bernilai tinggi.
Tujuan inti manajemen aset adalah agar mampu :
1. Meminimisasi biaya selama umur aset bersangkutan (to minimise the whole life cost of assets),
2. Dapat menghasilkan laba yang maksimum (profit maximum), dan
3. Dapat mencapai penggunaan serta pemanfaatan aset secara optimum (optimizing the utilization of assets).
Siklus Alur Aset
Berikut ini merupakan siklus alur aset menurut (Sugiama, 2013):
SIKLUS ALUR ASET (SUGIAMA,2013) |
Dr. A. Gima Sugiama (Sugiama, 2013) mengatakan bahwa aset-aset yang dikelola melalui alur sebagai berikut:
1. Perencanaan kebutuhan aset
2. Pengadaan aset
3. Inventarisasi aset
4. Legal audit aset
5. Penilaian aset
6. Pengoperasian dan pemeliharaan aset
7. Pembaharuan/rejuvenasi aset
8. Penghapusan aset
9. Pengalihan melalui penjualan, penghibahan, penyertaan modal, atau pemusnahan aset
Defini dari setiap tahap adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan kebutuhan aset adalah serangkaian kegiatan merencanakan suatu rencana strategi yang dibuat oleh suatu organisasi. (Sugiama, 2013)
2. Pengadaan aset adalah kegiatan untuk memperoleh atau mendapatkan aset/barang maupun jasa baik yang dilaksanakan sendiri secara langsung oleh pihak internal, maupun oleh pihak luar sebagai mitra atau penyedia/pemasok aset bersangkutan. (Sugiama, 2013)
Contoh dari pengadaan aset:
(AJENG, 2016) Pembangunan Gedung sekolah baru, yaitu SMK Darul Mutaqqin Cianjur |
3. Inventarisasi aset adalah serangkaian kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, pelaporan hasil pendataan aset, dan mendokumentasikannya baik aset berwujud maupun aset tidak berwujud pada suatu waktu tertentu. (Sugiama, 2013)
4. Legal audit aset adalah pemeriksaan (audit) untuk mendapat gambaran jelas dan menyeluruh terutama mengenai status kepemilikan, sistem dan prosedur penguasaan (penggunaan dan pemanfaatan), pengalihan aset, mengidentifikasi kemungkinan terjadinya berbagai permasalahan hukum, serta mencari solusi atas masalah hukum tersebut. (Sugiama, 2013)
5. Penilaian aset adalah serangkaian kegiatan menilai kekayaan aset yang dimiliki sehingga dapat diketahui nilai kekayaan aset sebelum aset tersebut dimusnahkan. (Sugiama, 2013)
6. Pengoperasian dan pemeliharaan aset adalah serangkaian kegiatan menggunakan/memanfaatkan aset dalam tugas atau pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi, sedangkan Pemeliharan aset adalah kegiatan memperbaiki seluruh aset agar berfungsi seperti semula. (Sugiama, 2013)
7. Rejuvenasi / pembaharuan aset adalah serangkaian kegiatan mengganti aset atau memperbaiki suku cadang agar aset dapat dioperasikan sesuai dengan harapan. (Sugiama, 2013)
Contoh dari pembaharuan aset:
(AJENG, 2016) Perbaikan dari bangunan SMP Negeri 4 CIANJUR |
8. Penghapusan aset adalah serangkaian kegiatan untuk memusnahkan atau mengalihkan aset. (Sugiama, 2013)
9. Pemusnahan aset adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan apabila aset tidak dapat diperbaiki untuk digunakan kembali. (Sugiama, 2013)
Contoh dari pemusnahan aset:
(AJENG, 2016) Permusnahan Pasar Induk Cianjur |
10. Pengalihan aset adalah serangkaian kegiatan memindahkan hak, wewenang, dan tanggung jawab atas aset melalui menjual, menyertakan dalam modal, atau menghibahkan aset. (Sugiama, 2013)
Adapun siklus aset lainnya, yaitu:
Total life cycle asset management dari John D. Campbell, Andrew K.S. Jardine, Joel McGlynn seperti berikut:
Campbell, J. D , Jardine, McGlynn, Asset Management Excellence, 2011.
Sumber : http://www.scielo.org.za/img/revistas/jsaimm/v113n3/17f06.jpg
(AJENG,2015)
Jalan tersebut merupakan salah satu aset pemerintah yang dibangun untuk kepentingan masyarakat, mari sekarang kita jelaskan lebih jauh tentang jenis-jenis aset, sebagai berikut:
Jenis-Jenis Aset
Aset Menurut Bentuknya :
1. Aset Berwujud (Tangible Assets)
Aset berwujud (tangible assets) adalah kekayaan yang dapat dimanifestasikaan secara fisik dengan menggunakan panca indera. (Sugiama, 2013).
Contoh aset berwujud antara lain berupa:
a. Tanah atau lahan
b. Bangunan
c. Infrastruktur misal jalan raya, jembatan, irigasi, waduk
d. Peralatan dan perlengkapan pabrik atau plant and machinery
e. Peralatan dan perlengkapan kantor misal meubel atau furniture
f. Persediaan barang
g. Sumberdaya alam seperti bahan tambang, hutan/tanaman, air dan sumberdaya alam lainnya.
Berikut adalah ilustrasi yang disertai contoh gambar dari aset berwujud, yaitu:
(AJENG, 2015) Jalan Raya Puncak, Bogor |
Gambar disebelah kanan adalah salah satu contoh Aset Berwujud, gambar tersebut merupakan Jalan Raya Puncak, Bogor. Jalan tersebut termasuk dalam aset berwujud karena dapat dilihat oleh panca indera dan mempunyai wujud secara fisik.
(AJENG, 2013)
Kota Bunga, Cipanas Kab. Cianjur.
|
Gambar disebelah kiri merupakan contoh dari Aset Berwujud. Gambar tersebut merupakan bangunan rumah yang terletak di Kota Bunga, Cipanas Kab. Cianjur.
(AJENG, 2015) Mobil Mitsubishi Pajero |
Gambar sebelah kanan adalah contoh gambar Aset Berwujud, yaitu sebuah mobil yang merupakan Mobil Mitsubishi Pajero yang termasuk kedalam aset berwujud.
(AJENG, 2013) Bumi Perkemahan Mandala Kitri |
Gambar disebelah kiri merupakan contoh Aset Berwujud, Gambar tersebut merupakan Bumi Perkemahan Mandala Kitri yang terletak di Cibodas, Kabupaten Cianjur.
Aset tidak berwujud (intangible assets) adalah kekayaan yang manifestasinya tidak berwujud secara fisik yakni tidak dapat disentuh, dilihat, atau tidak bisa diukur secara fisik, namun dapat diidentifikasi sebagai kekayaan secara terpisah, dan kekayaan ini memberikan manfaat serta memiliki nilai tertentu secara ekonomi sebagai hasil dari proses usaha atau melalui waktu. (Sugiama,2013) Aset ini anatara lain berupa:
a. Hak paten misal untuk sebuah formulasi produk
b. Hak cipta atau copyright atas sebuah karya
c. Nama baik sebuah organisasi/perusahaan atau. Goodwill
d. Hak merek dagang
e. Hak atas usaha waralaba atau franchise
Secara lebih spesifik, intangible assets dapat dikelompokkan ke dalam dua bentuk utama yakni:
a. Aset tidak berwujud hukum atau aset generik intelektual adalah kekayaan yang menghasilkan hak milik secara hukum dan dapat dipertahankan dalam pengadilan hukum atas kepemilikannya.
Misalnya:
1. Hak cipta
2. Paten
3. Merek dagang
4. Hak atas rahasia dagang seperti daftar nama pelanggan.
b. Aset tidak berwujud kompetitif adalah kekayaan yang dihasilkan dari rangkaian aktivitas misal hasil dari akibat kegiatan kolaborasi dan kegiatan kolaborasi beberapa pihak secara struktural.
Menurut Christian F GUSWAI menyatakan bahwa Intangible aset memiliki nilai tetapi nilainya lebih sulit diukur karena sifat tak berwujudnya itu. (Guswai, 2007:22)
Berikut adalah ilustrasi dari contoh aset tidak berwujud, yaitu :
(AJENG, 2015) Lebel Yogurt Drink Heavenly Blush |
Gambar sebelah kiri merupakan salah satu contoh dari Aset Tidak berwujud, yaitu Lebel yang berada dalam kotak minuman tersebut Yogurt Drink Heavenly Blush. Lebel Yogurt Drink Heavenly Blush merupakan aset tidak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan Heavenly Blush dari Jepang.
Contoh lain dari aset tidak berwujud yaitu :
(AJENG, 2015) Lebel "BANGO" |
Gambar sebelah kanan merupakan salah satu contoh dari Aset Tidak berwujud, yaitu Lebel yang tertera "BANGO" tersebut merupakan aset tidak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan PT. Anugrah Setia Lestari untuk PT. Unilever Indonesia Tbk.
(AJENG, 2015) Lebel "NOKIA" |
Gambar sebelah kiri merupakan salah satu contoh dari Aset Tidak berwujud, yaitu Lebel yang tertera "NOKIA" tersebut merupakan aset tidak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan Nokia Corporation berasal dari Finlandia.
Aset Menurut Tujuan Penggunaannya :
1. Aset untuk Tujuan Komersial
Aset untuk tujuan komersial yaitu aset yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Contohnya yaitu :
(AJENG, 2015) Tempat wisata Kota Bunga |
Gambar di sebelah kiri merupakan salah satu aset tujuan komersial. Tempat wisata Kota Bunga yang terletak di Cipanas Kab. Cianjur merupakan aset yang di dirikan oleh perorangan untuk mendapatkan keuntungan bisnis.
(AJENG, 2015) Java Fried Chicken terletak di Cianjur |
Gambar di sebelah kanan merupakan salah satu aset tujuan komersial. Tempat makan Java Fried Chicken terletak di Cianjur merupakan aset yang di dirikan oleh perorangan untuk mendapatkan keuntungan bisnis dari penjualan yang dilakukan.
(AJENG, 2015) Wisata Tirta Jangari Cianjur |
Gambar di sebelah kiri merupakan salah satu aset tujuan komersial. Nama dari tersebut adalah Wisata Tirta Jangari Cianjur. Tempat tersebut memang dipergunakan sebagai tempat wisata yang difokuskan untuk mendapatkan keuntungan.
(AJENG, 2015)
HYPERTMART CIANJUR
|
Gambar di sebelah kanan merupakan salah satu aset tujuan komersial. Nama dari tersebut adalah HYPERMART Cianjur. Tempat tersebut memang dipergunakan sebagai tempat berbelanja yang difokuskan untuk mendapatkan keuntungan.
2. Aset untuk Tujuan Non-Komersial
Aset untuk tujuan non-komersial yaitu aset yang tidak memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan. Contohnya yaitu :
(AJENG, 2015) Jalan Pajajaran, Bandung |
Gambar disebelah kiri merupakan salah satu Aset Tujuan non-Komersial. Jalan tersebut merupakan jalan raya yang terletak di Bandung, tepatnya Jalan Pajajaran. Jalan tersebut dibuat untuk masyarakat umum.
(AJENG, 2015)
Gedung Jurusan Administrasi Niaga.
|
Gambar sebelah kanan merupakan salah satu aset tujuan non komersial. Bangunan yang diperuntukan untuk pendidikan yang terletak di Politeknik Negeri Bandung yang bernama Gedung Jurusan Administrasi Niaga.
(AJENG, 2015) SMP Negeri 4 Cianjur |
Gambar di sebelah kiri merupakan salah satu aset tujuan non komersial. Bangunan tersebut terletak di Cianjur dan dibangun untuk pendidikan yang bernama SMP Negeri 4 Cianjur.
(AJENG, 2015)
TAMAN PRAWATASARI Cianjur
|
Gambar di sebelah kanan merupakan salah satu aset tujuan non komersial. Taman Prawatasari adalah tempat yang dibuat oleh pemerintah Cianjur untuk masyarakat berolahraga dan setiap 17 Agustus dipergunakan untuk Upacara Kemerdekaan.
(AJENG, 2015) Mesjid Agung Cianjur |
Gambar di sebelah kiri merupakan salah satu aset tujuan non komersial. Tempat tersebut adalah Mesjid Agung Cianjur yang terletak di pusat kota Cianjur tepatnya di Jalan Siti Jenab 14, Pamoyanan Cianjur.
(AJENG, 2015) RSUD CIANJUR |
Gambar di sebelah kanan merupakan salah satu aset tujuan non komersial. Tempat tersebut adalah Rumah Sakit Umum Daerah Cianjur, aset tersebut masuk dalam jenis non komersial karena bangunan rsud dibangun untuk keperluan masyarakat oleh pemerintah dengan tidak mengambil keuntungan di dalamnya.
Daftar Rujukan :
Campbell, J. D , Jardine, McGlynn, (2011). Asset Management Excellence: Optimizing Equipment Life-Cycle Decisions, Second Editio
Marwansyah. (2009). Pengantar Manajemen. Politeknik Negeri Bandung, Bandung.
Siregar, Doli.2004. Manajemen Aset. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.
Sugiama, A. Gima. (2013). Manajemen Aset Pariwisata, Guardaya Intimarta, Edisi 1, Bandung.
https://www.youtube.com/watch?v=Zf-kn2a2l0I (Jumat, 1 Januari 2016) 06.30 WIB